Kau anak kecil pengunjung toko buku
Aku satu di antara jajaran buku mewarnai di rak megah toko buku itu
Kami semua sama, lembaran gambar hitam putih yang menunggu
dan meminta untuk diberi warna
Kau memilih satu di antara kami,
buku yang menurut matamu adalah buku dengan lembaran gambar hitam putih
yang bahkan sudah menarik bahkan belum diberi warna
Kau memilih aku,
lembaran-lembaranku menjadi lebih hidup setelah diberimu guratan warna.
Monday, May 9, 2016
Langit
Ia mengaduk dirinya sendiri
dengan kecemasan dan keraguan yang berakar di kepalanya
Sebaliknya, ia adalah orang yang bahkan bukan langit minta;
ia jujur menjadi dirinya sendiri.
Ia bilang "Kau belum sepenuhnya mengenalku."
Barangkali ia selalu ingin ditemukan
Dan ia tahu, aku tak akan pernah selesai untuk terus mencari.
dengan kecemasan dan keraguan yang berakar di kepalanya
Sebaliknya, ia adalah orang yang bahkan bukan langit minta;
ia jujur menjadi dirinya sendiri.
Ia bilang "Kau belum sepenuhnya mengenalku."
Barangkali ia selalu ingin ditemukan
Dan ia tahu, aku tak akan pernah selesai untuk terus mencari.
Percakapan
Aku bukan orang yang taat
subuhku sering terlambat
Tapi di setiap doa, aku meminta dengan khidmat;
semoga singgahmu bukan sesaat.
"Aku juga bukan orang yang taat, sama sepertimu. Kadang aku lalai, sering tak tepat waktu.
Jika kau sering terlambat dan aku sering tak tepat waktu,
maukah kau dan aku saling mengingat dan menghargai waktu agar ia enggan merebutmu dariku?"
subuhku sering terlambat
Tapi di setiap doa, aku meminta dengan khidmat;
semoga singgahmu bukan sesaat.
"Aku juga bukan orang yang taat, sama sepertimu. Kadang aku lalai, sering tak tepat waktu.
Jika kau sering terlambat dan aku sering tak tepat waktu,
maukah kau dan aku saling mengingat dan menghargai waktu agar ia enggan merebutmu dariku?"
Saturday, May 7, 2016
Sebuah Ode
Tik
Tok
Tik
Tok
Kadang bingung apa yang harus ditik
Kadang tidak satu kata pun ditik jika sedang
mentok
Tapi bila bicara soal ode
Kamu bisa tergelitik melihat kata-kata ini ditik
Tidak seperti
bait-bait Mansyur
Tidak seperti
larik-larik Pinurbo
Kata-kata ini bukan untuk semua orang
Kata-kata ini untuk kamu
Bukan untuk kamu yang kemarin di pendopo
Sekali lagi, bukan
Iya, iya, tenang
Saya tidak akan membicarakan kamu yang kemarin
Tunggu
Bisa kita mulai ode ini lebih serius lagi?
Baiklah kita mulai
Ode kali ini untuk kamu yang sangat menggemari
tulisan saya
Ya, kamu
Kamu yang memanggil saya laki-laki jelek
Kamu yang kemarin
meminta saya mencukur kumis saya
Sebuah perkenalan yang aneh
Apa kamu bingung dan tidak menyangka?
Saya apa lagi
Kisah yang menarik selalu diawali perkenalan yang
tidak diduga-duga bukan?
Tapi di sini saya tidak akan membicarakan kisah
Saya akan membahasakan kamu
Ya, kamu
Yang sudah cerewet
pada hari pertama kenal dengan saya
Yang semakin ke
hari mengajarkan saya perihal menghargai
Menghargai
pemberian
Menghargai tulisan
lebih dari menghargai setangkai bunga yang baru dua hari sudah layu
Menghargai setiap
waktu yang ada
Waktu untuk tidur
Waktu untuk membaca
Waktu untuk kamu
dan segala pertemuannya
Karena waktu yang saya buang bersama kamu tidak
pernah terbuang
Tapi pindah ke sini;
Ya, saya sedang menunjuk
kepala saya.
Sekali lagi, kamu
Pelukis yang memberi warna pada gambar hitam putih
akhir pekan saya
Saya masih punya banyak kanvas akhir pekan untuk
kamu lukis
Sepertinya kamu
tidak pernah kehabisan cat
Dan saya juga tidak akan kehabisan kanvas.
Subscribe to:
Comments (Atom)