Wednesday, October 26, 2016

Tidak Perlu Keluar Rumah dan Bersatu Menggulingkan Kaisar Jahat

The Times They Are A-Changin, salah satu lagu yang mengantar Bob Dylan meraih Nobel Sastra 2016 yang sebelumnya paling saya ingat menjadi lagu pembuka film bertema pahlawan super pada era kepemimpinan Presiden Nixon, berjudul Watchmen (2009). Pembukaan lagu ini khas dengan tradisi lagu-lagu rakyat pada umumnya yang memberitahu warganya untuk berkumpul di sekitar dan seakan-akan seperti “Saya akan memberitahu Anda tentang hal-hal indah yang terjadi.” Lagu ini bersudut pandang pemuda-pemuda yang mengumpulkan semua orang, mulai dari orang tua, guru, pekerja media massa sampai politikus.

“Come gather around people
Wherever you roam
And admit that the waters
Around you have grown
And accept it that soon
You’ll be drenched to the bone
And if your breath to you is worth saving
Then you better start swimming or you’ll sink like a stone
For the times they are a-changing”

            Namun apabila lagu ini disebut-sebut sebagai salah lagu protes yang paling terkenal, lagu ini tidak sepenuhnya sebuah lagu protes. Lagu ini bukan mengatakan, "Waktunya untuk bangun dan bangkit, dunia telah berubah". Lagu ini adalah sebuah persepsi. Masyarakat tidak perlu keluar dari rumah dan bersatu menggulingkan kekaisaran jahat, melainkan hanya mengakui bahwa dunia telah berubah dan tidak dapat ditarik kembali karena sebenarnya perubahan hanya semacam hal yang kita semua harus terbiasa; semuanya pasti berubah.

"Come mothers and fathers
Throughout the land
And don’t criticize
What you can’t understand
Your sons and your daughters
Are beyond your command
Your old road is rapidly agin’
Please get out of the new one if you can’t lend your hand
For the times they are a-changin’"

            Penggalan lirik di atas adalah suara pemuda kepada orang tuanya. Semuanya telah berubah, tidak semuanya bisa orang tua mengerti, pemuda bisa menentukan masa depannya sendiri. Di sisi lain, orang tua yang menikmati bagian ini akan mengerti sekaligus menerima pandangan baru terhadap putra-putrinya.

“For he that gets hurt
Will be he who has stalled..”

            Sebagai penutup, bagian inilah yang menurut saya secara jelas memberi pesan kuat lagu ini: menjadi ‘satu-satunya yang tidak berubah’ dalam dunia dengan perubahan yang tak berujung itu bukanlah sebuah pilihan karena yang paling konstan di kehidupan ini adalah perubahan.  Mengikuti dan menerima perubahan, baik atau buruk adalah pilihan terbaik dari pada harus diam menunggu tenggelam. For the times they are a-changing.


            Dengan lagu ini, Bob Dylan meraih Nobel Sastra 2016. Saya tidak akan berpendapat apakah Bob Dylan dan karya-karyanya mempunyai pengaruh besar serta layak atau tidaknya meraih nobel, tapi dengan lagu ini, saya pikir karya Dylan tidak butuh penghargaan, hanya perlu dinikmati dan dimengerti.




Tuesday, October 4, 2016

Jakarta Hebat 6

Bapakku kuli bangunan
Ibuku tukang cuci harian
Mau ke Ancol, bapak belum dapat tambahan
Kata ibu, tunggulah banjir kiriman

Jakarta Hebat 5

Hijau artinya "ayo jalan!"
Kuning artinya "tambah kecepatan!"
Merah artinya "Sudah, terobos saja selagi masih ada kesempatan!"

Jakarta Hebat 4

Di sebuah kedai kopi pusat perbelanjaan
Sambil menikmati sejuk udara buatan
Mereka berkicau
Membicarakan betapa pentingnya ruang hijau

Monday, October 3, 2016

Jakarta Hebat 3

Ada anak muda
Seleranya dipaksa
Sukanya musik bising
Tiap pagi tetangganya pasang musik dangdut bising-bising
Kanan kiri rumahnya pusing
Itu anak muda
Seleranya dipaksa

Jakarta Hebat 2

"Pak ibu saya mau duduk, pak.", teriak si anak kepada si bapak berkumis baplang yang bau badannya tidak ada sedap-sedapnya.

Si bapak masih membaca koran, sedangkan si anak masih di dalam kandungan.

Jakarta Hebat

Di jalan itu ada hajat
Kami tidak boleh lewat
Sama yang punya hajat
"Anak saya disunat."
Memangnya anakmu keturunan Hang Jebat?
Dasar bangsat

Pelajaran Kejantanan dari Lelaki Tua Dan Laut/The Old Man And The Sea Karya Ernest Hemingway

Kesuksesan seringkali dianggap sebagai bagian dari nilai manusia. Di antara banyak aspek cerita, ide inilah yang mendefinisikan kesuksesan dan kemenangan yang membuat Lelaki Tua Dan Laut/The Old Man And The Sea karya Ernest Hemingway begitu mendalam.
            Cerita yang sederhana: Santiago adalah seorang lelaki tua, nelayan berpengalaman yang belum mendapat hasil melaut selama berbulan-bulan. Di hari ke 85 ia belum mendapat tangkapan lagi, ia melaut sampai teluk Meksiko yang jauh dan bertemu ikan marlin besar di mana ia tidak bisa menarik ikan besar itu ke perahunya dan sampai menunggu sambil memegang tali pancing itu selama 3 hari sebelum ia membunuh ikan besar itu dengan harpun. Setelah menaklukan ikan besar dengan segala usahanya, Santiago pulang dengan hasil tangkapannya. Namun di dalam perjalanan pulangnya ia menghadapi hiu-hiu buas yang membuat hasil tangkapannya habis di makan pelan-pelan dan hanya menyisakan tulang.
“A man can be destroyed but not defeated.”
            Memang kelihatannya cerita yang sederhana, tapi di dalamnya ada makna dan pesan besar yang memiliki relevansi melebihi waktu dan tempat. Bisa kita lihat dari perkataan dan sikap yang membangun kepercayaan Santiago pada cerita. Yang bisa ditangkap dari sikap dan perkataan Santiago, seorang pria dilahirkan bukan untuk dikalahkan, seorang pria tidak bergantung pada keberuntungan, seorang pria tidak seharusnya mengeluh, seorang pria tidak suka membual, seorang pria berjuang berapa pun umurnya. Di sini Santiago berbicara tentang bagaimana seorang pria yang seharusnya, tapi secara langsung perkataan ini adalah pesan untuk manusia, bukan hanya untuk jantan-jantan tapi untuk semua orang.

            Cerita ini berbicara kebenaran yang universal dari keberadaan manusia dalam dunia, di mana rasa bangga, hormat, keuletan, dan impian yang mendasari seorang lelaki dalam usahanya untuk berkembang dalam sebuah perjuangan. Lelaki Tua dan Laut/The Old Man And The Sea adalah cerita tentang semangat gigih manusia, di mana Santiago adalah simbol sikap terhadap kehidupan, dan berjuang dengan ikan marlin perkasa yang menawarkan banyak pelajaran bagi semua orang dari waktu ke waktu.