Ada orang yang
senang melih at pelangi sehabis hujan
Ada orang yang
senang melihat letupan-letupan kembang
api di malam pergantian
Ada orang yang
senang melihat burung-burung yang ku tak tahu namanya terbang beriringan
Mereka senang
Tapi aku lebih
senang melihat cahaya lentera-lentera yang menyala hangat
Pada kedua matamu
Tangan ini
mendingin
Aku coba ulurkan
tangan ini pada cahaya lenteramu
Tapi hangat yang
aku rasakan hanya secepat petir menyentuh bumi
Hangat, lalu
tiba-tiba panas membakar tangan ini
Seakan-akan uluran tangan ini adalah perbuatan
bodoh sehingga kau tak menerimanya
Ada apa dengan lenteramu?
Apa hangat lenteramu hanya untuk satu orang, tapi
bukan untuk aku?
Apa ada seseorang yang pernah melukai lenteramu?
Entahlah
Yang aku tahu, resahmu hanya akan membuat lentera
itu meredup
luka-luka yang mereka tinggalkan tak akan menutup
hapuslah
hapuslah resahmu itu
coba tuang lukamu pada deras hujan, burung yang
hinggap di kaca jendelamu, pada kertas dan aksara, atau pada apapun yang kau
percayai
tuanglah
tuanglah lukamu itu
lihat tangan ini yang terbuka
beri aku makna
sehingga kita bisa mulai
menulis cerita
--
Pembacaan puisi: https://soundcloud.com/ilhamfauziex/lentera
No comments:
Post a Comment