Wednesday, March 23, 2016

Manusia Yang Utuh

di antara rak-rak buku
dua pasang mata akhirnya bertemu
senyumku malu
kau temukan aku yang masih takut membunuh malu

dalam gelap, ia lengah
kubunuh malu dengan mudah
kudekap tangan kau yang sedikit basah

"apakah ini kesenangan yang lama kurindukan?", kutanya tuhan dengan pasrah

semakin malam kita didekatkan dengan dua gelas kopi
duduk menepi tapi enggan menyepi
sambil meyakinkan diri kalau ini bukan sebatas imaji

denganmu, aku merasa lebih menjadi manusia yang utuh
yang tiba-tiba menjadi lemah bila kau sentuh
sentuh lagi
dan lagi

sebelum tidur, ada yang masuk ke dalam kamarku
melalui pintu, lalu menuju pikiranku
kami berkenalan, ia bernama Rindu.

1 comment: